Air merupakan berkah terindah dari alam. Jumlah total air di
bumi terbatas, sedangkan polusi yang disebabkan oleh manusia setiap saat selalu
bertambah seiring dengan kenaikan jumlah penduduk serta kegiatan pertanian dan
industri di seluruh dunia. Air terancam polusi dikarenakan keserakahan dan
rendahnya kesadaran masyarakat, karena itu air sekarang ini lebih merupakan
sumber penyakit dibandingkan sumber kehidupan.
Sekarang ini, sedikitnya satu dari lima orang di seluruh
dunia mengalami masalah akses ke air minum yang bersih. Kebanyakan kota di negara-negara
yang sedang berkembang membuang 80-90% limbah tak diolah langsung ke aliran
sungai, yang digunakan untuk keperluan minum, mandi, dan mencuci. Kekurangan
dalam penanganan limbah ini telah menyebabkan banyak mikro-organisme berbahaya
tumbuh dan berkembang-biak lewat air. Khususnya untuk penyakit yang disebabkan
oleh organisme yang berkembang di air telah menempati peringkat tiga penyebab
kematian di seluruh dunia.
Polusi yang bertambah pada sungai telah menjadi ancaman
terbesar bagi kesehatan publik. Air yang telah terkena polusi akan berujung
pada berbagai masalah pencernaan, infeksi hati, kanker, dan lainnya. Anak kecil
sering terkena dampaknya, jumlah anak yang meninggal sangat tinggi akibat
penyakit diare. Bahkan pada tahun 1990an, tercatat lebih dari satu juta anak
meninggal akibat diare dan gangguan pencernaan lainnya.
Infeksi penyakit yang berhubungan dengan air cukup variatif
dan berbeda tiap orang. Berikut bagaimana infeksi penyakit berhubungan dengan
air secara umum:
1. Organisme
patogen (bakteri, virus, protozoa) berpindah dari satu orang ke orang lain
melalui pasokan air domestik. Contohnya seperti penyakit kolera, tipus dan
hepatitis.
2. Pasokan
air tidak memadai serta rendahnya kebersihan dapat menimbulkan infeksi kulit.
3. Infeksi
yang terjadi dikarenakan organisme yang bersarang di dalam air. Contohnya
seperti cacing perut yang hidup dalam air.
4. Serangga
yang berhubungan dengan air; dapat menyebabkan penyakit seperti malaria, atau demam
kuning.
No comments:
Post a Comment